Rasa memiliki pasangan itu adalah sebagian dari cinta sedangkan Posessif
adalah lebaynya rasa memiliki terhadap pasangan ini bukanlah cinta yang
mendewasa. Bagi pelakunya, dapat dikatakan masih kekanak-kanakan dengan menuntut
pasangannya untuk menjadi seperti yang diharapkannya, tanpa memberikan ruang
untuk berkembang secara original & genuine. Posessif dapat diartikan sebagai
reaksi yang berlebihan atas hal-hal yang wajar. Posesif muncul ketika sikap
“perhatian” dinilai berlebihan, baik oleh lawan pasangan atau oleh lingkungan.
Perbedaan dengan over protective adalah konteks relasinya, dimana over
protective biasanya ada dalam relasi antara anak dan orang tua atau bisa saja
seorang atasan kepada bawahannya. Sikap posessif berpotensi muncul dari mulai
masa pacaran sebagai bentuk usaha untuk memaknai rasa “saling memiliki”.
Trauma atau pengalaman buruk selama berasama yang sebelumnya dapat memicu
muncul dan berkembangnya sikap posesif. seperti pernah dikhianati atau ditinggal
selingkuh pasangannya. Karenanya, orang akan semakin posessif dengan harapan
pengalaman traumatis di masa lalu tidak berulang kembali.
Kesenjangan yang mencolok antar pasangan dapat pula memicu sikap posesif.
Misalnya, seorang pria yang berwajah biasa biasa saja(seperti saya,but i’m not
posessif) namun memiliki pacar seorang putri yang cantik jelita. Hal tersebut
dapat memunculkan pemikiran-pemikiran yang negatif akan pasangannya, seperti:
banyak pria tampan yang pasti naksir pacarnya. Karenanya, semampu mungkin akan
membatasi pacarnya sedemikian rupa sehingga tidak akan berpaling dari dirinya
yang biasa saja. Dalam kaitannya dengan gender, kaum pria cenderung posesif,
manakala Dia merasa lebih dibandingkan pasangannya, sehingga merasa memiliki hak
untuk “mengatur” pihak perempuan.
Tips untuk mengatasi posesif adalah membangun, memelihara dan menjaga sikap
saling percaya. Tentukan arah hubungan, pastikan bahwa pasangannya yang paling
baik buat dia. selesaikan maslah dengan cepat.utarakan masing-masing keinginan
dengan baik, Usahakan juga hubungannya setara. Sedapat mungkin, ketika masalah
yang berbau rasa cemburu diselesaikan hingga tuntas dan tidak berlarut-larut.
Bila memiliki pasangan yang posesif, maka pihak yang tidak posessif memberikan
kesempatan bagi pasangan untuk tidak kaku dalam menanggapi segala hal. Misalnya,
berani asertif bahwa sikap posesif pasangannya justru menjadikan dirinya tidak
berkembang.
Read More...